http://1.bp.blogspot.com/_tQf3Civ3lMg/TSKf5EdRa6I/AAAAAAAAB_Q/FLDlXIbJbV4/s1600/ad+728x90.gif

Senin, 18 Juli 2011

Densus 99,Pasukan Elite Ansor Miliki Kemampuan Spionase

DETASEMEN Khusus (Densus) 99 Ansor, tak hanya tahan ledakan. Densus yang sempat ditampilkan di acara hari  ulang tahun ke-85 Nahdlatul Ulama (NU) di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (17/7/2011) kemarin, ternyata memiliki kemampuan mendasar berupa beladiri.
Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Cirebon, HM Nuruzzaman bercerita, saat ini Densus 99 belum memiliki bentuk bela diri tunggal. Kemampuan mereka bermacam-macam, dari karate, silat, takwondo, dan lain sebagainya.
 http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Spionase-Ansor.jpg
Sebagai cikal Densus 99, GP Ansor Cirebon sudah menyeleksi 204 anggota Densus 99 dari 26 ribu Banser seluruh Kabupaten Cirebon. "Rencananya, sesuai perintah Ketua Umum, setiap cabang GP Ansor memiliki Densus 99,"  ungkap Nuruzzaman.

Kemampuan bela diri ditunjang  dengan ilmu kebal senjata tajam. Setiap anggota Densus 99 memiliki tingkatan berbeda. Kata Nuruzzaman, tiap anggota Densus 99 akan mendapatkan ijazah atau lisensi untukbisa menguasai ilmu kekebalan.

Tentu saja semua ilmu kekebalan itu harus dijalani dengan melaksanakan puasa 40 hari, dan menghindari pantangan tertentu. Soal kekebalan tubuh, anggota Densus 99 Cirebon berguru kepada para kiai dan habib sepuh yang banyak ditemui di Cirebon.

Seorang kiai yang memberikan amalan ilmu kekebalan adalah Gus Nuril Arifin, anggota Pasukan Berani Mati di era Gus Dur menjadi presiden.  Beberapa kiai di Cirebon yang biasa mereka datangi yaitu Habib Tohir bin Yahya dari Pegagan.

Kemampuan spionase juga dipunyai anggota Densus 99. Kemampuan ini mereka dapatkan melalui kerja sama dengan Polri/TNI. Nuruzzaman mengaku, jauh sebelum adanya Densus 99, GP Anshor Kabupaten Cirebon sudah melakukan aksi spionase terhadap organisasi atau lembaga  pendidikan yang berpotensi kuat menularkan aksi radikalisme.

Berbeda dengan pasukan elite milik negara, Densus 99 Ansor tak dipersenjatai apapun. Kalaupun terpaksa, mereka hanya membawa sebatang rotan. Tapi jangan menganggap remeh rotan tersebut, karena punya kekuatan dahsyat.

sumber: Tribunnews.com


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar