ZonaSemu, Roda empat asal Jepang ini terkenal dengan aura sporty serta tangguh. Karena itulah Sergio Sjahlim kepincut dengan mobil tersebut gara-gara hobinya bermain game PlayStation.
Mobil yang diidamkan sejak kelas 4 SD itu rupanya baru kesampaian ketika masuk kuliah di Melbourne, Australia. Selain menimba ilmu, Sergio juga bekerja sebagai Customer Service di salah satu perusahaan minyak di Melbourne. Karena itu ia bisa beli mobil.
"Bermula tahun 2000-an zamannya PlayStation 1. Waktu itu gue kelas 4 SD, gue dibeliin PlayStatation sama bokap. Nah game pertama yang gue bisa mainin tuh dulu Gran Turismo2. Dan di game itu, mobil pertama gue Toyota Celica generasi ke-5," ujarnya dalam surat elektronik yang diterima detikOto.
Sejak saat itu, Celica menjadi mobil impiannya. "Pas gue mulai kuliah di Melbourne, nah di sini gue ngeliat mobil impian gue, langsung saja deh cek-cek harga dan lokasi diler," kata Sergio.
Sergio pun langsung membeli mobil idamannya. Namun sayang, mobil itu mengalami tabrakan. Karena mobil sport itu hasil kerja keras selama 1 tahun di negeri Kanguru, lantas Sergio melakukan modifikasi pada mobil kesayangannya.
"Mobil ini dimodifikasi karena menabrak, jadi dipikir-pikir daripada ganti spare part yang standar, kenapa tidak yang modifikasi sekalian," lanjutnya.
Alhasil mobil pun kembali klimis dengan penyematan beberapa bodi kit di sekucur tubuh Toyota Celica GT4 Turbo 1990. Pria yang kini berusia 21 tahun itu pun tak sembarangan memodifikasi agar mobil tampil maksimal.
Bodi kit merek XRacing Invader pun disematkan untuk memperkental nilai sporty. Sedangkan head lamp model flap ia pertahankan karena itu merupakan ciri khas Toyota Celica. Garapannya terus berlanjut hingga ke kaki-kaki.
Nah roh Toyota Celica GT4 Turbo 1990 semakin terasa ketika menggunakan pelek ROH Adrenalin ukuran 17 inci yang dibalut dengan ban Nankang ultra sport 215/40/17.
Selain itu Sergio tak memberikan berbagai macam corak pada mobil kesayangannya. Sementara agar senada, penghalau laju (caliper) mobil ia balur juga dengan cat oranye.
Walau tak menyentuh sektor mesin, Sergio cukup puas dengan mesin mobil itu. Mesin kapasitas 2.000 cc AWD yang dapat menyemburkan tenaga 200 Hp masih bisa memenuhi hobi modifikasi sebagai anak muda. Apalagi pelat nomornya juga customized dengan nomor SJHLIM.
"Mesin sementara masih standar. 1 liter bensin hanya bisa menempuh 6 km di jalan tol antar kota yang relatif sepi," ujarnya.
"Untungnya semuanya beres pas sehari sebelum mobil gue dan gue ultah ke-21. Mobil gue dan gue punya bulan dan tahun lahir yang sama," ujarnya sumringah.
Dia makin sumringah lagi soalnya biaya modifikasi sekitar 15.000 dolar Australia atau sekitar Rp 140 juta bersumber dari hasil keringat pelajar 21 tahun. Sergio rupanya ingin memberikan kejutan untuk sang orang tua.
"Banyak teman-teman gue beli mobil-mobil dengan gampang dan mudah karena bonyok-nya tajir. Nah, gue pengen kasih kejutan saja ke bonyok gue. Semoga bonyok gue bisa bangga dan senang," ujarnya tertawa.
Mobil yang diidamkan sejak kelas 4 SD itu rupanya baru kesampaian ketika masuk kuliah di Melbourne, Australia. Selain menimba ilmu, Sergio juga bekerja sebagai Customer Service di salah satu perusahaan minyak di Melbourne. Karena itu ia bisa beli mobil.
"Bermula tahun 2000-an zamannya PlayStation 1. Waktu itu gue kelas 4 SD, gue dibeliin PlayStatation sama bokap. Nah game pertama yang gue bisa mainin tuh dulu Gran Turismo2. Dan di game itu, mobil pertama gue Toyota Celica generasi ke-5," ujarnya dalam surat elektronik yang diterima detikOto.
Sejak saat itu, Celica menjadi mobil impiannya. "Pas gue mulai kuliah di Melbourne, nah di sini gue ngeliat mobil impian gue, langsung saja deh cek-cek harga dan lokasi diler," kata Sergio.
Sergio pun langsung membeli mobil idamannya. Namun sayang, mobil itu mengalami tabrakan. Karena mobil sport itu hasil kerja keras selama 1 tahun di negeri Kanguru, lantas Sergio melakukan modifikasi pada mobil kesayangannya.
"Mobil ini dimodifikasi karena menabrak, jadi dipikir-pikir daripada ganti spare part yang standar, kenapa tidak yang modifikasi sekalian," lanjutnya.
Alhasil mobil pun kembali klimis dengan penyematan beberapa bodi kit di sekucur tubuh Toyota Celica GT4 Turbo 1990. Pria yang kini berusia 21 tahun itu pun tak sembarangan memodifikasi agar mobil tampil maksimal.
Bodi kit merek XRacing Invader pun disematkan untuk memperkental nilai sporty. Sedangkan head lamp model flap ia pertahankan karena itu merupakan ciri khas Toyota Celica. Garapannya terus berlanjut hingga ke kaki-kaki.
Nah roh Toyota Celica GT4 Turbo 1990 semakin terasa ketika menggunakan pelek ROH Adrenalin ukuran 17 inci yang dibalut dengan ban Nankang ultra sport 215/40/17.
Selain itu Sergio tak memberikan berbagai macam corak pada mobil kesayangannya. Sementara agar senada, penghalau laju (caliper) mobil ia balur juga dengan cat oranye.
Walau tak menyentuh sektor mesin, Sergio cukup puas dengan mesin mobil itu. Mesin kapasitas 2.000 cc AWD yang dapat menyemburkan tenaga 200 Hp masih bisa memenuhi hobi modifikasi sebagai anak muda. Apalagi pelat nomornya juga customized dengan nomor SJHLIM.
"Mesin sementara masih standar. 1 liter bensin hanya bisa menempuh 6 km di jalan tol antar kota yang relatif sepi," ujarnya.
"Untungnya semuanya beres pas sehari sebelum mobil gue dan gue ultah ke-21. Mobil gue dan gue punya bulan dan tahun lahir yang sama," ujarnya sumringah.
Dia makin sumringah lagi soalnya biaya modifikasi sekitar 15.000 dolar Australia atau sekitar Rp 140 juta bersumber dari hasil keringat pelajar 21 tahun. Sergio rupanya ingin memberikan kejutan untuk sang orang tua.
"Banyak teman-teman gue beli mobil-mobil dengan gampang dan mudah karena bonyok-nya tajir. Nah, gue pengen kasih kejutan saja ke bonyok gue. Semoga bonyok gue bisa bangga dan senang," ujarnya tertawa.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar