Tim Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu berhasil menciptakan tujuh varietas tanaman pangan unggul, yaitu lima jenis jagung unggul, satu jenis kedelai unggul, dan satu jenis cabai unggul. Ketujuh varietas unggul yang dihasilkan dari riset mahasiswa dan dosen Universitas Bengkulu ini telah didaftarkan di Direktorat Perlindungan Varietas Tanaman.
"Keunggulan dari tanaman cabai varietas baru ini adalah tahan berbagai virus yang biasa menyerang tanaman cabai, mulai akar, batang, daun, hingga buah," kata Ketua Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu Sarwit Sarwon kemarin.
Keunggulan lain varietas cabai dan jagung ini adalah hasil produksi yang lebih tinggi dibanding cabai dan jagung varietas lain yang ada selama ini. Usia panen jagung lebih singkat, yaitu 3-4 bulan.
Jagung varietas baru ini juga dapat tumbuh subur di tanah yang memiliki kandungan asam yang tinggi. Lima jenis jagung ini juga mampu bertahan di tanah yang cepat menyerap air dan bisa hidup di lahan kritis atau tidak subur.
"Hal itu terang saja menguntungkan petani Indonesia, karena jutaan hektare tanah di Indonesia mengandung kadar asam tinggi," ujarnya.
Varietas kedelai baru yang dihasilkan Universitas Bengkulu memiliki produktivitas tinggi dan tidak memerlukan banyak pupuk. Kedelai itu juga bisa hidup di lahan yang memiliki kandungan fosfor tinggi.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan oleh masyarakat, terutama petani, dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian petani. Universitas Bengkulu melalui lembaga penelitian juga akan mengembangkan bibit varietas unggul ini yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat.[PHESI ESTER JULIKAWATI]
Keunggulan lain varietas cabai dan jagung ini adalah hasil produksi yang lebih tinggi dibanding cabai dan jagung varietas lain yang ada selama ini. Usia panen jagung lebih singkat, yaitu 3-4 bulan.
Jagung varietas baru ini juga dapat tumbuh subur di tanah yang memiliki kandungan asam yang tinggi. Lima jenis jagung ini juga mampu bertahan di tanah yang cepat menyerap air dan bisa hidup di lahan kritis atau tidak subur.
"Hal itu terang saja menguntungkan petani Indonesia, karena jutaan hektare tanah di Indonesia mengandung kadar asam tinggi," ujarnya.
Varietas kedelai baru yang dihasilkan Universitas Bengkulu memiliki produktivitas tinggi dan tidak memerlukan banyak pupuk. Kedelai itu juga bisa hidup di lahan yang memiliki kandungan fosfor tinggi.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan oleh masyarakat, terutama petani, dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian petani. Universitas Bengkulu melalui lembaga penelitian juga akan mengembangkan bibit varietas unggul ini yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat.[PHESI ESTER JULIKAWATI]
Jangan Lupa Di Like Ya Gan...
http://fashingnet.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar